kepulauanseribu.net – Sejumlah warga di Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, mengungkapkan keprihatinan mereka atas kenaikan harga sembako yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Kondisi ini dirasa membebani, terutama karena sebagian besar penduduk di sana tidak memiliki pendapatan tetap. Salah satu contoh adalah Muhammad Buan (62), seorang nelayan senior yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarganya. “Harga sembako naik drastis, sementara pendapatan saya tidak menentu,” keluh Buan pada Sabtu (30/3/2024).
Buan menjelaskan bahwa kondisi sebagai nelayan saat ini sangat menantang. Ia hanya bisa melaut sebanyak dua kali seminggu dan itu pun hanya untuk setengah hari, berbeda dari kebiasaannya yang lebih sering dan lama. “Cuaca yang tidak menentu dan banyaknya sampah di laut membuat kami kesulitan mencari ikan,” ungkapnya. Kondisi ini berujung pada penghasilan yang tidak menentu, menyebabkan pengeluaran keluarganya seringkali lebih besar daripada pemasukannya.
Sementara itu, Suharti (52) menyatakan bahwa harga beras di Pulau Untung Jawa telah naik secara signifikan dalam tiga bulan terakhir. “Dulu, harga beras di sini hanya sekitar Rp 13.000 per liter, sekarang sudah mencapai Rp 17.000 per liter,” kata Suharti. Dina (33), warga lainnya, juga merasakan kenaikan harga pada beberapa bahan pokok lain seperti telur, ayam, dan cabai. “Harga telur ayam yang dulu hanya Rp 30.000-an per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 38.000 per kilogram. Cabai pun ikut naik hingga Rp 10.000 per kilogram,” tambahnya.
Di tengah kenaikan harga ini, warga Pulau Untung Jawa merasa lega dengan adanya bantuan sembako gratis dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Baznas membagikan sebanyak 750 paket sembako kepada warga di Pulau Untung Jawa pada Sabtu (30/3/2024). “Kami memberikan paket sembako gratis kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian kami,” kata Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Imdadun Rahmat.